the best fighting

the best fighting

Sabtu, 25 September 2010

DOJO-KUN *SUMPAH KARATE*

Dojo kun menyatakan filosofi dasar karate, sesuai ajaran bapak karate modern, Master Gichin Funakoshi. Master Funakoshi percaya bahwa, bagi karate-ka, dojo kun seharusnya tidak hanya dianggap sebagai seperangkat aturan perilaku di dojo, tetapi panduan untuk kehidupan sehari-hari. Segala sesuatu yang kita pelajari di dojo, harus diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Maksudnya, untuk memperoleh manfaat sejati Shotokan karate-do, setiap mahasiswa harus mengambil prinsip-prinsip yang mendasari bentuk seni ini dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.


DOJO KUN
==========

Jinkaku kansei koto ni tsutomuru

Makoto no michi o Mamoru koto

Doryoku tidak seishin koto o yashinau

Reigi o omonzuru koto

Tidak Keki yu koto o imashimuru



Sumpah Karate
=============

Sanggup Memelihara Kepribadian

Sanggup Patuh Pada Kejujuran

Sanggup Mempertinggi Prestasi

Sanggup Menjaga Sopan Santun

Sanggup Menguasai Diri


(ada versi lain dari sumpah karate, tapi tak usah dipermasalahkan, karena esensi pentingnya tetap sama)

Pertanyaannya, sudah sejauh manakah para karateka mengaplikasikan sumpah yang selalu diucapkannya?
Coba kita hitung, jika dalam seminggu ada 2 kali sesi latihan di dojo, maka dalam seminggu kita bersumpah sebanyak 4 kali, dan dalam sebulan ada16 kali sumpah yang diucapkan.

Sekali lagi, sumpah bukanlah suatu hal yang bisa dilanggar dengan sesukanya. Sebagai muslim tentu saja ada sumpah lain yang jauh lebih sering kita ucapkan dalam sehari, tapi aplikasinya tergantung dari diri masing-masing.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Jinkaku kansei koto ni tsutomuru

Seek perfection of character


Sanggup Memelihara Kepribadian

Ini berarti bahwa seni karate lebih dari sekadar fisik. Semua pemula, khususnya kaum muda, harus diajarkan pentingnya character building melalui disiplin dan latihan keras. Untuk pemula, proses pembangunan karakter dimulai dengan menyempurnakan teknik melalui pengulangan. Semangat untuk berjuang akan dicapai sebagai salah satu keuntungan lebih dan rasa percaya diri muncul melalui pengembangan teknik-teknik yang lebih kuat.

Latihan ditujukan untuk memotivasi munculnya semangat, tidak hanya untuk berperang, melainkan untuk mengatasi masalah-masalah pribadi terutama pada saat-saat sakit, krisis, stress, dan lain-lain. Ini adalah jalan panjang untuk mengembangkan nilai-nilai spiritual dalam hidup. Dan setelah konsep ini dipahami secara mendalam, akan memberikan manfaat seumur hidup kekuatan batin dan kedamaian.

Poin pertama ini merupakan tujuan akhir dari karate. Empat prinsip yang lain dari dojo kun, dan juga seluruh niju kun, menjelaskan kepada kita apa artinya untuk mencari kesempurnaan karakter. Nah, bagaimana kita dapat berusaha untuk mengejar tujuan tertinggi ini. Ini adalah hal yang paling penting. Kita mencari kesempurnaan karakter dari dalam ke luar, dari diri kita sendiri lalu kita akan dapat membawakannya kedalam pergaulan dan lingkungan sehari-hari. Ini adalah sesuatu yang harus kita lakukan setiap saat setiap hari dalam kehidupan kita.

Ini juga berarti kita harus tidak pernah berhenti belajar dan terus memperbaiki diri. Karate seperti hidup itu sendiri, merupakan sebuah proses yang berkelanjutan. Merupakan pertumbuhan dan pendidikan bagi kepribadian, sehingga menjadi sebuah proses yang berlangsung seumur hidup.

Tak usah jauh-jauh untuk mencari contoh untuk terus memperbaiki diri hingga dapat mencapai poin pertama ini, ingatlah bahwa kita sudah diberikan sesosok “model” yang menunjukkan karakter yang sempurna, Rasulullah Muhammad SAW…..


Makoto no michi o mamoru koto

Be faithful
Sanggup Patuh Pada Kejujuran


Ada juga yang memaknai poin kedua ini sebagai KESETIAAN.

Untuk setia tentu saja berarti bahwa kita harus bersikap jujur, baik terhadap orang lain ataupun terhadap diri sendiri. Dan untuk melakukannya berarti kita harus melakukan yang terbaik dalam segala sesuatu yang kita lakukan.

Bila kita setia kepada diri sendiri, maka orang lain-pun akan memiliki keyakinan yang kuat kepada kita. Hal ini kelak menciptakan rasa saling percaya di antara manusia. Setia kepada diri sendiri adalah penting untuk mewujudkan tujuan pertama menjadi orang terbaik yang kita bisa.

Bagaimana kita mampu menjadi sosok yang setia jika tak mampu jujur dengan apa yang ada di dalam diri kita sendiri. Jika kejujuran ternoda, maka kesetiaan bisa dipertanyakan. Untuk dapat setia, kita harus berpegang teguh pada kejujuran. kejujuran yang berasal dari diri sendiri lalu dibawakan kepada kehidupan sehari-hari selama berinteraksi dengan orang lain, itulah yang akan melahirkan kesetiaan dalam diri kita masing-masing.

Kejujuran yang dibutuhkan hingga mencapai kesetiaan merupakan kejujuran yang holistik, baik dari lisan, pikiran, maupun perbuatan dan perasaan. Kejujuran merupakan mata uang yang berlaku dimana saja. Tak ada yang meragukan arti penting kejujuran dalam hidup. Bahkan Rasull menjadi tokoh yang disegani dan dihormati oleh seluruhh manusia di zamannya karena kejujurannya. Karena kejujurannya, maka kesetiaannya dalam jalan dakwah takkan diragukan lagi, dan kesetiaan pengikutnya juga tak kalah hebatnya.

Doryoku no seishin koto o yashinau

Endeavor

Sanggup Mempertinggi Prestasi/ Sanggup Meningkatkan Daya Juang(versi Kyokushin)


Poin ini mengajarkan kita untuk selalu memupuk keinginan agar mendapatkan penghargaan dari hasil usaha kita dalam mengembangkan kemampuan. Bukan artinya kita menjadi orang yang haus penghargaan dari orang lain, tetapi penghargaan disini juga bisa berasal dari diri sendiri. Layaknya suatu kompetisi, penghargaan hanya diberikan kepada yang terbaik, maka disini kita dituntut untuk selalu berusaha menunjukkan yang terbaik, dan itulah penghargaan tertinggi.

Poin ini juga berbicara tentang bagaimana kita harus berusaha keras dalam segala hal yang kita lakukan. Tidak peduli apapun yang kita lakukan, entah itu pelatihan, bekerja, membina hubungan interpersonal, dan sebagainya, lakukanlah dengan seratus persen. Jika kita tidak berusaha untuk melakukan yang terbaik, berarti kita tidak setia kepada diri sendiri dan orang lain, dan kita tidak berusaha untuk mencari kesempurnaan karakter, yang berrarti juga, mulai berkurangnya makna dari poin pertama dan kedua (yang sudah kita bahas sebelumnya)

Untuk totalitas dalam berusaha, berarti diperlukan dedikasi dan komitmen penuh untuk mencapai penguasaan dalam bidang apapun yang kita tekuni. Agar memiliki penguasaan yang baik dalam suatu bidang, tidak mungkin tanpa usaha keras dan pengorbanan dari kita. Kita harus senantiasa berusaha secara sungguh-sungguh, tak hanya berusaha dipermukaannya saja, atau berusaha hanya sekejap mata saja, tetapi sekali lagi, diperlukan usaha keras dan pengorbanan.

Ingatlah, jika kita termotivasi untuk selalu berusaha menjadi pribadi unggulan, unggul bagi diri sendiri, dan unggul bagi sekitar. Maka kita akan terdorong untuk selalu bersemangat dalam setiap usaha yang kita lakukan. Entah dalam pekerjaan, entah dalam melaksanakan kewajiban, dalam perjuangan, dan dalam seluruh aspek kehidupan yang kita jalani, kita dituntut untuk melaksanakannya dengan penuh dedikasi, komitmen dan tangung jawab.

Selain itu, poin ini juga mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berusaha untuk menjadi pribadi yang menjadi semakin baik setiap harinya. Selalu berusaha memperbaiki diri setiap hari untuk terus menjadi yang lebih baik keesokan harinya.Selalu meningkatkan kualitas pribadi masing-masing, dan selalu mengevaluasi diri untuk menjadi lebih baik semaksimal mungkin. Tak ada kata berhenti dalam berusaha memperbaiki diri, seperti Menurut Bruce Lee, tidak penting anda lebih hebat dari lawanmu, yang lebih penting adalah kamu harus lebih baik dari dirimu, kemarin. Jadi perwujudannya, setiap hari seseorang mesti lebih baik dari harinya kemarin.

Tak diragukan lagi, jika dengan usaha maksimal, maka penghargaan yang didapat juga maksimal.


Karena itu, kita diajarkan oleh Islam untuk selalu berusaha melakukan segala hal dengan sebaik-baiknya dan secara kaffah. Dan juga diajarkan rasul bahwa hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik lagi dari hari ini.

====================================================
Oke, lanjut ke poin 4
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Reigi o omonzuru koto

Respect others

Sanggup Menjaga Sopan Santun

Rasa hormat dan sopan santun kepada orang lain adalah bagian penting dari kehidupan kita dalam berbudaya. Gichin Funakoshi menekankan bahwa karate dimulai dan diakhiri dengan penghormatan. Dia juga menyatakan bahwa tanpa alasan kesopanan, maka tidak ada dojo. Ini adalah refleksi dari sifat formal masyarakat Jepang yang dapat diamati dari cara orang Jepang menghormati orang lain, yaitu dengan cara membungkuk, selama latihan,dan juga di rumah atau kantor. Sopan santun disini diperluas ke semua hal, kepada guru, orang tua, pendidik, hukum, alam, dll

Bela diri sejati selalu menunjukkan rasa hormat kepada orang lain. Dan itu adalah sesuatu yang seharusnya ada di dalam hati kita masing-masing. Menunjukkan rasa hormat adalah tanda kerendahan hati, dan kerendahan hati adalah hal penting untuk mampu membuka pikiran, yang pada gilirannya, pikiran yang terbuka adalah sangat diperlukan untuk belajar dan untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Kita selalu dapat belajar sesuatu dari setiap orang yang kita temui. Demikian juga, setiap orang yang kita jumpai bisa menjadi lawan yang bisa menjadi ancaman bagi kita, secara fisik dan non-fisik, juga sebaliknya. Dalam kasus kedua, jika kita mampu menghormati semua orang, maka kita akan terhindar dari permusuhan, dan kita akan mendapatkan hal terbaik dari setiap pengalaman, maka kita akan mampu menarik hikmah dann pelajaran dari setiap hal.

Poin ini mengajrkan kita untuk senantiasa menjaga diri dalam bersikap dan selalu menghormati orang lain. Untuk selalumenjunjung tinggi nilai-nilai etika dan akhlak, dan selalu menjadi pribadi yang rendah hati.

Jika kita menghormati orang lain, maka penghormatan juga yang akan kita dapatkan.

Jika seseorang keluar dari rumah, pikirkan ada jutaan lawan tengah menunggu. Jika kita tak mampu menjaga sopan-santun maka bersiaplah menghadapi jutaan lawanyang tengah menunggu di luar rumah kita, yaitu orang-orang disekitar kita yang tersinggung oleh sikap kita yang tak mampu menjaga sopan santun. Orang-orang akan bersikap sesuai dengan sikap kita kepada mereka (bahkan lebih dari yang kita lakukan)

so, nggak salah seluruh pendidikan akhlak yang sudah diajarkan kepada kita jauh hari oleh sosok yang bertugas memperbaiki akhlak manusia.

Kekki no yu o imashimuru koto

Refrain from violent behavior

Sanggup Menguasai Diri

Ini adalah peringatan untuk tetap tenang dalam setiap keadaan. Kontrol diri sangat diperlukan setiap saat, dari dalam diri kita sendiri. Konflik dalam diri adalah suatu bentuk kekerasan mental yang dapat mengarah kepada tindakan kekerasan nyata, yang merupakan sesuatu yang harus kita coba untuk hindari dengan segala cara. Seorang ahli bela diri harus selalu memegang kendali penuh atas dirinya, yang diawali dengan ketenangan batin, dan dengan ketenangan pikiran. Jika kita dipaksa untuk membela diri sebagai langkah terakhir, maka semua orang berhak untuk melakukannya. Tetapi kita hanya akan berhasil membela diri sendiri ketika ketika mempertahankan ketenangan diri, pikiran yang jernih, dan dalam hal ini menggunakan teknik karate untuk melindungi diri sendiri akan benar-benar menjadi reaksi of the last resort….

Kekerasan tak pernah jadi alasan terbaik menyelesaikan masalah. Special buat teman-teman yang perempuan,JANGAN PERNAH BERPIKIR UNTUK BENAR-BENAR “BERTARUNG”. Bagaimanapun juga, perlindungan yang terbaik untuk perempuan adalah selaluberhati-hati, jangan pernah jumawa (apalagi sampai menurunkan kewaspadaan) dan jika dapat masalah, usahakan untuk pergi dari situ secepatnya dan segera cari pertolongan.

Satu hal penting, jangan merasa tangguh karena sudah belajar MA (material art). Diatas langit masih ada langit dan kita tidak pernah tau siasat orang. Walaupun satu lawan satu dan lawan ga pake senjata dan bahkan lebih kecil dari kita, sebisa mungkin hindari konflik dan jangan anggap remeh.
Mengutip dari salah seorang yg saya hormati,



” Where are you? Competition? you must agree with rules!!

Real Fight? You can do with deadly art of dirty trick!!

Think smart!! then, you are become to the best Martial Artists!!”
Seseorang yang bekarakter dapat berjalan menjauh dari konfrontasi karena ia mengendalikan emosi dan berdamai dengan dirinya sendiri. Dia tidak perlu untuk menguji kemampuannya di jalan. Dia menang tanpa bertarung dan dia tidak akan menyesal karena tidak ada seorang pun akan terluka fisik maupun mental.

Ada kisah menarik dari seorang Master Gichin Funakoshi.
Kapanpun nama Gichin Funakoshi disebutkan, akan mengingatkan kita pada perumpamaan “ A man of Tao (Do) dan “ A little Man”. Dikatakan seorang murid bertanya “ Apa bedanya antara- a man of tao -dengan a little man ?” Guru menjelaskan ,” sederhana sekali, ketika a little man menerima “dan” ( kelulusan atau rangking ), dia tidak akan sabar menunggu untuk pulang kerumah dan naik keatas kemudian mengatakan kepada semua orang bahwa dia telah mendapatkan “dan” pertamanya. Ketika menerima “dan” keduanya, dia akan naik hingga ke ujung tiang dan mengumumkannya kepada semua orang. Ketika menerima “dan” ketiganya, dia melompat di atas mobilnya dan berparade keliling kota sambil membunyikan klakson, memberitahukan kepada semua orang tentang “dan” ketiganya”.

Guru melanjutkan, “ Ketika- a man of Tao-menerima “dan” pertamanya, dia akan menundukan kepalanya sebagai tanda berterima kasih dan bersyukur. Ketika menerima “dan” keduanya, dia akan menundukan kepalanya hingga kebahu. Ketika menerima “dan” ketiganya, dia akan menundukan kepalanya hingga pinggang dan diam-diam dia berjalan disamping dinding sehingga orang tidak dapat melihat dia.
Funakoshi adalah “ a man of Tao”. Dia tidak memiliki keistimewaan apapun dalam sebuah kompetisi, catatan kemenangan, atau kejuaraan. Keistimewaannya terletak pada kepribadiannya.

Itulah arti kerendahan hati. Makin tinggi yang diraih seseorang, makin rendah hatinya.

Ah, makna “menguasai diri” disini memang tak terbatas pada mengendalikan diri untuk tidak gedebag-gedebung. Disini juga mengikat kita pada kerendahan hari, menghindari rasa tinggi hati dan jumawa. Bagaimana kita sanggup berpikir jernih dan bijaksana. Bagamana kita bisa mengendalikan pikiran dan perilaku kit secara penuh agar tidak melakukan hal-hal buruk.

Ingat nasehat yang diberikan kepada kita, mengendalikan diri adalah hal yang sulit. Mengalahkan diri sendiri adalah jauh lebih sulit dibandingkan mengalahkan orang lain.

Mengendalikan diri sama saja artinya mengendalikan hawa nafsu. tak hanya ketika berpuasa saja kita harus menahan diri, menahan hawa nafsu selayaknya harus setiap saat. Artinya, berpuasalah setiap saat……

Salam….
OSU!

******
Semoga kita bisa menerapkan filosofi dan makna-makna yang terkandung dalam sumpah karate di atas…
Sulit memang, tapi tidak ada yang tidak mungkin jika kita MAU berusaha,
Permasalahannya bukan BISA atau TIDAK, tapi MAU atau TIDAK….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar